5 Kesalahan Blogger Pemula-Nomor 5 Sering Terjadi

5 Kesalahan Blogger Pemula-Nomor 5 Sering Terjadi- Blogging merupakan salah satu hobi yang dapat disalurkan di era perkembangan digital yang begitu pesat ini.

Beberapa tahun belakangan blogging masih menjadi pekerjaan yang menjanjikan, namun setelah era perkembangan platform video apakah blogging masih jadi sebuah aktivitas yang menghasilkan?

Jawabannya iya.

Tidak dapat kita pungkiri bahwa blogging masih saja menghasilkan. Kamu tidak perlu merasa gusar jika memang menulis sudah menjadi hobi meskipun penghasilannya tidak seperti yang kamu inginkan.

Bukan hanya soal penghasilan, tapi ada kepuasaan yang kamu rasakan saat artikel atau karyamu tayang di blog pribadi atau website tertentu. Blogging tidak akan pernah pudar selama keinginan dan tekad  untuk melahirkan karya masih ada di dalam dirimu.

Menulis bukan hanya tentang hal yang bersifat ilmiah, tapi apa yang kamu rasakan, alami, dan jalani. Coba tuangkan  apa yang Anda pikirkan dalam bentuk karya tulis. Sehingga kamu tidak akan pernah merasa jenuh.

“Tulislah apa yang anda pikirkan! Jangan pikirkan apa yang akan ditulis!”

Dalam melakukan kegiatan blogging yang dibutuhkan adalah konsistensi. Inilah kunci penting dalam proses bloging.

Tulislah apa saja yang kamu kehendaki dan lakukan secara berkelanjutan . Jangan berhenti! apalagi merasa jenuh hingga akhirnya berhenti menulis. 

Kerjakan dengan penuh konsentrasi dan konsistensi. Fokus pada satu topik agar tulisamu mengundang pembaca. Sebab itu, saat memulai aktivitas blog, maka kamu harus menentukan terlebih dahulu apa tema yang ingin kamu tulis dan publikasikan.

Baca Juga:Ini yang Harus Diperhatikan Blogger Sebelum Daftar Adsense

Namun ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh blogger pemula. Berikut akan kami sebutkan satu persatu-satu. 

1. Terlalu menggebu-gebu

Blogger pemula sering kali menggebu-gebu dalam mengunggah berbagai konten. Tanpa memikirkan apakah tulisan tersebut sudah layak tayang atau pertimbangan topik dan arah blog tersebut. Tidak ada pertimbangan, artikel dengan topik apa saja akan tayang dalam waktu yang berdekatan dengan harapan mendapatkan penghasilan fantastis dalam waktu tidak terlalu lama.

2.Jarang update

Ini biasanya saling berkaitan dengan poin pertama. Jika pada poin pertama keseringan upload namun tanpa pertimbangan, yang kedua jarang update. Bagaimana tidak, jika keseringan mengunggah artikel, kemudian patah semangat karena tidak mendapatkan traffic blog yang tinggi  akan menyebabkan terjadinya poin kedua, yakni jarang upload.

Sebaiknya tanamkan konsistensi dalam mengupdate berbagai artikel di blog.

3. Web tanpa tema yang jelas

Blog yang mereka bangun terkesan tanpa arah dan tujuan atau anpa niche alias topik yang spesifik. Artikel dengan topik apa saja tayang dalam blog tersebut, hal ini menggambarkan bahwa blog tersebut tidak memiliki fokus pada topik tertentu .

Bisa saja membahas tentang sesuatu yang sedang viral di media sosial, tapi lama kelamaan jika tanpa niche yang jelas akan jadi bumerang  karena pembaca tidak lagi kembali ke blog kita.

4.Tidak memahami SEO

Search Engine Optimization (SEO) menjadi penting dalam perkembangan blog yang telah kita bangun. Optimalisasi SEO ini menjadi begitu populer di kalangan bloger sehingga tak ada salahnya mendalami ilmu tentang SEO sebelum membuat postingan.

5. Menggebu-gebu hingga tak mementingkan kualitas tulisan

Kualitas tulisan terkadang masih kurang layak untuk dipublikasikan. Biasanya diakibatkan karena menggebu-gebu ingin memperbanyak tulisan dan memancing pembaca eh malah keblablasan. Pembaca bukannya suka, malah tidak mengunjungi blog kita sama sekali. Karenanya lebih baik hadirkan tulisan yang berkualitas agar pengunjung betah berlama-lama di blog kita.

Kesimpulan

Membangun sebuah blog tentu merupakan kegiatan yang mengasyikkan, apalagi sampai pengunjung tercerahkan dengan informasi yang kita hadirkan. Namun ada rule yang harus kita pahami sebelum menjelajah di dunia bloging, sehingga akan meminimalisir kesalahan dan membuat blog yang kita bangun ramai pengunjung.