Menulis Mudah, Memulainya yang Susah
“Menulis itu mudah, kamu saja yang tidak mau memulainya”
Itu quote untuk setiap orang yang masih ragu untuk menulis.
Menulis itu tentu tidak sulit bagi yang sudah menjalaninya. Yang tersulit adalah mengawalinya karena harus melawan diri sendiri untuk membangkitkan gairah dalam menulis atau merasa diri tidak mampu untuk menghasilkan karya seperti orang lain.
Jika pikiran itu terus kamu yakini, yakinlah kamu tidak akan pernah mampu menulis dengan baik apalagi untuk meningkatkan kualitas penulisanmu agar terlihat sama atau lebih bagus dari orang lain.
Namanya saja kita pemula, tentu ada banyak hal yang harus kamu pelajari terlebih dulu secara perlahan. Jangan langsung muluk-muluk untuk menjadi seorang yang pakar. Tentu ada fase-fase yang harus kamu lewati, terlebih dahulu mantapkan diri untuk memulai.
Memang ada fase dimana tulisan tak dapat dirangkai dengan baik, kebuntuan muncul di kala mood sedang tidak bagus-bagusnya. Tapi tentunya untuk menulis juga butuh mood yang bagus agar setiap tulisan yang dihadirkan menjadi lebih bagus. Tapi itu lumrah terjadi, dan bukan menjadi sebuah alasan untuk berhenti menulis.
Kembali ke topik pembahasan. Sejatinya, apa saja yang dilihat, dirasakan, didengar, dijalani tentu bisa menjadi sebuah tulisan yang menarik. Bisa saja mulai dari menulis diari harianmu, apa yang kamu rasakan dan jalani selama seharian penuh. Tentu kamu punya cerita sendiri dalam menjalani setiap detik dan menit dalam hidupmu. Bahkan jika aktivitasmu hanya duduk-duduk saja selama seharian pun bisa menjadi sebuah tulisan.
Baca juga: Hobi Nulis, 6 Website Ini Membayar Setiap Artikel yang Tayang
4 Pekerjaan yang Tak Disyaratkan “Punya Pengalaman Kerja Bertahun-tahun”
Jangan cepat down mental saat dikritik
Jangan terlalu pikirkan penilaian orang terhadap tulisanmu yang belum tertata rapi atau terkesan masih biasa-biasa saja. Yang berpikir tulisanmu adalah biasa-biasa saja hanya kamu, bisa saja orang malah menyukai tulisan yang kamu tulis.
Bagus atau tidaknya tulisanmu bukan menjadi persoalan. Yang terpenting adalah mengaplikasikan niat untuk menulis dengan cara memulai sebuah tulisan.
Kamu kan belum mencobanya, jadi kamu belum tahu sejauh apa kualitas tulisanmu. Makanya mulai saja dulu, tulislah yang ringan-ringan saja dulu. Jika ada yang mengkritik anggap itu sebagai masukan bagimu agar kamu lebih semangat dalam meningkatkan kualitas tulisanmu.
Jika saat kamu mulai menulis kemudian ada komentar dari orang lain, jangan marah, anggap itu masukan dan bahan pertimbangan. Orang mengritik karena ada rasa peduli padamu agar tulisanmu lebih berkembang, jangan pernah patah semangat dan jangan berhenti menulis saat ada kritikan.
Motivasilah diri sendiri untuk berkarya, camkan dalam benak “orang lain bisa kenapa saya tidak?”. Tak ada yang bisa kamu lakukan selama kamu mau mengawalinya.
Pikiran Negatif hanya akan menjatuhkan semangat
Pikiran negatif hanya akan menjatuhkan semangat diri, padahal kamu sudah punya keinginan untuk menulis itu sudah baik. Tapi, jangan cuma niatkan saja, terus saja mengawali penulisan apapun.
Di era digital seperti saat ini, tentu tidak ada alasan untuk tidak menulis. Media sosial menjadi salah satu tempat untuk kamu menyampaikan ide-ide atau gagasan yang sejatinya sudah kamu pikirkan sejak lama. Berawal dari status-status atau story di media sosial yang pendek, kemudian perlahan kamu akan terbiasa menulis apapun sesuai kemampuanmu.
Perbanyak membaca, mendengarkan, diskusi, dan menonton itu juga menjadi salah satu cara untuk memperbanyak penguasaan kosakata yang nantinya akan sangat membantu kita dalam merangkai kata dalam menulis berbagai artikel.
So, kesimpulannya jangan pernah meremehkan kemampuan diri sendiri. Cobalah untuk memulai apa yang ingin kita tulis. Secara perlahan akan terbiasa dan hasilnya akan lebih baik dari sebelumnya []